Thursday, December 09, 2004



Erase & Rewind

Apakah begitu menyedihkannya sebuah kenangan? Sehingga ingin dihapus dari ingatan. Apakah begitu menyakitkannya luka lama? Sehingga ingin dibuang jauh-jauh. Apakah begitu menyebalkannya seseorang yang pernah dekat di hati? sehingga tak ingin keberadaannya mengisi celah-celah otak kita.


Bersih. Tak tersisa di dalam segmen-segmen ingatan.

Ada kalanya, ingin kembali ke masa-masa menyenangkan. Sebelum orang terdekat yang dulu pernah memberi kebahagiaan, menjelma menjadi momok yang menyebalkan.

Ingin rasanya memutar ulang kehidupan. Kembali ke frame-frame adegan berisi senyuman dan keceriaan. Ingin rasanya membuang sama sekali semuanya yang pernah terucap dan tercipta. Serta memulai sesuatu yang baru, seputih kertas putih yang belum ternoda. Secerah sinar matahari pagi mengisi jiwa.

Tapi sampai ingin menghapus segala image yang tertanam dengan manis di ingatan? Sampai ingin menghapus segala sensasi yang pernah dirasa oleh hati dan jiwa serta segenap indera?

Mungkin manusia memang dilahirkan untuk selalu merasa tak puas dengan keadaan yang lama, mengejar sesuatu yang lebih baik dari sesuatu yang baru. Tapi rasanya manusia juga diciptakan dengan kemampuan untuk mengobati diri sendiri dari luka lama (waduh, siapa sih saya bisa bicara seperti ini? Huehehe…).

Mungkin 5 tahun lagi, kita sudah bisa tertawa ketika melihat ke lembaran suram. Lembaran suram yang menjadi serpihan-serpihan kenangan yang tak lagi menyakitkan. Lucu juga jika kesebalan-kesebalan masa lalu, bisa menjadi kenikmatan ketika diingat.

Lucu kan? Idaman hati yang pernah menjelma menjadi monster hanya menjadi hiburan di ingatan kita. Kenangan-kenangan sedih hanya menjadi bahan bagi kita untuk tertawa kecil. Tanpa perlu berjalan mundur ke belakang. Tanpa perlu menghapus kenangan.

Sayang kan kalau harus menghapus lagu lama di kaset yang usang ini? Heuhehe…

*mind trippin’*

No comments: