Monday, December 13, 2004





Cap-Cip-Cup

a kiss is something you can`t give without taking and can`t take without giving...

-a quote from anonim-

Baru beberapa hari yang lalu, saya baca quote ini di catatan blog temen sekantor, seorang perempuan. Eh, hari ini ada lagi temen yang mencantumkan kalimat panjang ini di status instant messenger-nya. Juga seorang perempuan.

Apa ini jadi topik yang menarik untuk kaum hawa? Sekedar ungkapan haus akan ciuman yang berarti? Iseng-iseng sambil nulis secarik catatan ini, saya input dua kata di mesin pencari. Woman dan Kissing. Hasilnya? 3,860,000 temuan untuk
woman and kissing. Bervariasi mulai dari tips & trik “How to kiss a woman”, “Kissing Techniques”, “Kissing Guides”, “The Art of Kissing”, sampai topik yang lebih spesifik dan sedikit provokatif “Girls Kissing Girls and Fingering”.

How to kiss? Topik yang menarik untuk diangkat menjadi tulisan panjang yang menghias puluhan majalah lika-liku gaya hidup wanita. Bukan hanya untuk wanita, tapi tertera pula di puluhan majalah serba-serbi kehidupan pria atau ratusan lembar halaman web. Walaupun sebenarnya urusan cium mencium sudah menjadi bagian dari hidup manusia, entah dari beberapa juta tahun yang lalu (mungkin ada arkeolog gila yang menemukan ciuman pertama di dunia? Heuhehe…).

Bagian dari hidup manusia yang tak terlepas dari insting dasar manusia. Ungkapan kasih yang teruntai dalam bentuk kecup, cium atau apalah itu namanya. Atau mungkin ekspresi kebutuhan akan pemuasan seksual.

Atas nama cinta? Atas nama kasih dan sayang? Atas nama Tuhan yang memberkati pernikahan sepanjang masa? Kata siapa?


Aphrodite (baca: a-fro-DYE-tee) a.k.a nama Roman untuk Venus, atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Dewi Cinta, mungkin akan terkejut menggeleng-gelengkan kepala jika ia turun ke bumi saat ini melihat polah dan tingkah anak-anak manusia yang tercinta ini.

Konsep take and give seperti quote di atas? Konsep ideal untuk sebuah ciuman? Konsep idaman untuk sebuah ciuman terindah? Kata siapa?


Take and give bersama pasangan, selingkuhan atau apa? Take and give yang disertai sejumlah uang, bagian dari pelayanan seksual ke pelanggan? Atau pelayanan seksual tanpa disertai taking and giving a kiss? How about taking without giving?

Sekali lagi, Aphrodite bisa geleng-geleng kepala.

Ciuman bisa menjadi bahasa cinta terindah tanpa perlu diiringi kata-kata. Bisa menyulap tiada menjelma menjadi ada. Dari rambut, kening, bibir, sampai kelamin dan ujung kaki. Memompa jantung dengan aliran darah mendidih ke seluruh tubuh, tak terkecuali dari dan ke otak dan beberapa titik tubuh manusia yang penuh dengan jutaan syaraf yang sangat mudah terstimulasi dengan sensasi seksual.

Aneh. Sebuah ciuman nan lembut dengan ucapan literal “aku sayang kamu”, bisa membentuk gumpalan dosa besar tak terkira di abad ini. Sebuah ciuman liar tak bernama entah dari siapa, bisa membentuk gumpalan daging yang lahir membawa berkah kasih ke dunia.

Stimulus seksual atau buah dari stimulasi keinginan seksual?
Atas nama cinta atau nafsu?
Dari siapa ke siapa?
Lelaki ke perempuan, lelaki ke lelaki atau perempuan ke perempuan?
Bagaimana?
Di mana?
Apa yang dicium?
Bagian mana?
Shivering & Shaking?
Who kiss what/whom, when, where and with what effects?

Kalau Aphrodite penasaran bertanya ini ke anak-anak manusia yang sedang berpagutan memadu kasih, jawabannya mungkin tergantung kebutuhan dan keinginan.

Sekali lagi, Dewi tercinta ini geleng-geleng kepala…
A kiss is something…,” katanya.

Kiss me kiss me kiss me

Your tongue is like poison
So swollen it fills up my mouth
Love me love me love me
You nail me to the floor
And push my guts all inside out
- The Cure -

No comments: